teradesa.com. Penggalian data merupakan tahapan penelitian yang harus ada pada semua jenis penelitian. Baik, jenis penelitian kuantitatif, kualitatif, mixed, maupun eksperimen. Penggalian data sangat menentukan kualitas hasil suatu penelitian. Jika data yang diperoleh tidak valid, maka hasil penelitian juga dinyatakan tidak valid. Oleh karena itu, peneliti perlu merancang sebaik dan seobyektif mungkin proses penggalian data.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggalian data, yaitu; etika, rancangan penggalian data, teknik, dan menulis kembali (rewrite) secepat mungkin.
Pertama, etika. Peneliti harus membuat perjanjian dengan sumber data. Dan, tentu, ia harus tepat waktu sesuai kesepakatan. Jika ada perubahan, karena suatu hal yang lebih urgen, maka secepatnya harus disampaikan dan meminta maaf kepada sumber data. Mintalah ijin kepada sumber data, jika wawancara harus direkam, difoto, dan akan dipublikasikan. Jika sumber data keberatan, ya jangan dipaksa. Termasuk, dalam publikasi perlu menyamarkan data (nama, dll) sumber data.
Kedua, rancangan penggalian data. Alat (instrument) penggalian data harus dipastikan validitas dan reliabilitasnya. Alat harus dirancang untuk dapat mengukur yang seharusnya diukur. Biasanya, sebelum digunakan alat sudah terlebih dahulu diujicobakan sampai terpenuhi kualitas reliabilitas dan validitas. Validitas alat harus memenuhi setidaknya tiga hal, yaitu; validitas rupa (face validity), validitas konstruk/bangunan (construct validity), validitas isi (content validity).
Ketiga, teknik. Pemilihan teknik penggalian data tergantung dari jenis penelitian. Misalnya pada penelitian kualitatif jenis penggalian data yang utama adalah wawancara mendalam. Observasi dan dokumentasi hanya bersifat komplementer, tetapi juga perlu dilakukan agar memenuhi kriteria triangulasi penelitian. Pada penelitian kuantitatif, teknik penggalian data yang utama adalah angket. Teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk melengkapi/komplementer angket. Ingat, alat apapun (teknik pengumpulan data) yang digunakan untuk mendapatkan data harus dirancang dan menghasilkan data yang valid, dan obyektif.
Keempat, menulis kembali (rewrite). Ingatan seseorang tidak bisa bertahan lama, maksimal satu pekan. Untuk menjaga validitas data, maka sesegera mungkin hasil penelitian (penggalian data) harus ditulis kembali (rewrite) terhadap semua data-data yang diperoleh dari lapangan. Jangan menunda. Dan, sebaiknya jika melakukan wawancara direkam. Biasanya sumber data tidak keberatan jika cara meminta dilakukan secara sopan. Tulis saja semua data dari lapangan, jangan dikurangi sedikit-pun. Saatnya nanti, pada proses analisis data, ada tahapan reduksi data, hanya mengambil data yang sesuai sub kajian/penelitian.
Membuat rencana penggalian data secara matang dan mendalam merupakan sesuatu yang baik. Kegiatan ini berfungsi untuk memastikan validitas konstruk. Berdasarkan suatu teori tertentu, instrumen penelitian dibangun dan disesuaikan dengan data, sub-data, dan indikatornya. Ini berfungsi untuk mempermudah membuat kategorisasi dalam penyajian data. Pada penelitian kualitatif, sebetulnya tidak masalah menyusun kisi-kisi wawancara mendalam berdasarkan suatu teori. Tetapi, rancangan ini tidak bersifat pasti. Di lapangan dapat dirubah sesuai situasi dan kondisi riil.
Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka peneliti sudah seharusnya melakukan/penyajikan data. Penyajian data disesuaikan dan disistematisasikan dengan rumusan masalah, indikator dan sub-sub indikator masing-masing rumusan masalah. Perlu juga diperhatikan bahwa dalam penyajian data perlu dilakukan, selain memperhatikan sistematika rumusan masalah, juga disajikan sesuai estetika yang lebih menarik. Karena, pada dasarkan meneliti selain harus memperhatikan unsur akademik, juga sebaiknya memperhatikan kemenarikan penyajian. #Nur Kholis.