teradesa.com. Naoko Nemoto tidak hanya cantik parasnya namun juga memiliki kepiawaian dalam menjamu para tamu mancanegara. Naoko merupakan geisha yang memiliki karakter ceria, dan mudah bergaul dengan siapapun, pandai menari dan menyanyi.
Tidak bisa ditampik Naoko layaknya pioneer di club Akasaka’s. Dia bagaikan bunga yang menarik kumbang-kumbang datang, seperti madu pada bunga yang menarik kupu-kupu.
Setelah pertemuan pertama, keduanya yang meninggalkan kesan dibenak masing-masing itu. Naoko mengakui bahwa selanjutnya “bapak” sering melayangkan surat khusus untuknya, yang syarat akan ungkapan-ungkapan dan rayuan cinta yang romantis.
“Dan pada akhir suratnya, ia selalu menulis: I am constantly thingking of you. You know how I love you, 1000 kisses, Soekarno”.
Singkat cerita, surat menyurat antara dua insan beda Negara tersebut sering dilayangkan, berbalas-balasan. Hingga suatu waktu 14 September 1959 terbanglah si gadis Tokyo ke Kota Jakarta untuk menerima undangan dari Presiden.
Selama di Jakarta 2 minggu Naoko tinggal di asrama Tonichi, dari situlah keduanya sering bertemu. Bahkan Naoko sering diajak kunjungan Sukarno ke luar negeri.
Naoko biasa diperkenalkan kepada koleganya sebagai sekretarisnya, kadang juga disebut sebagai istri dari rekannya.
Kedekatan keduanya semakin terdengar cukup ricuh. Hal ini yang membuat Sukarno lantas nekad menikah secara resmi.
“sudilah menjadi sumber kegembiraan saya, kebahagiaan saya, sumber kekuatan saya,sumber ilham saya….” Bapak meminangku untuk dijadikan istrinya.
Akhirnya mereka menikah secara diam-diam pada tanggal 3 Maret 1962. Pada hari perkawinannya tersebut Naoko Nemoto mendapat nama yang anggun dari Sukarno Ratna Sari Dewi. Niqo