teradesa.com. Pada hari Ahad, 17 Oktober 2021 di aula Institut Agama Kyai Haji Abdul Chalim (IAKHAC), Pacet, Mojokerto diselenggaranakan pelantikan pengurus Organisasi Ikatan Alumni al-Azhar Indonesia (OIAAI) Jawa Timur periode 2021-2025. Hadir pada kesematan tersebut semua anggota alumni, pengurus terlantik, dan sesepuh alumni al-Azhar, diantaranya adalah Prof. Rom Rowi, Guru Besar bidang Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya.
Acara Pelantikan dan seminar nasional dengan tema, “pengembangan ekosistem ekonomi syari’ah berbasis pesantren”, juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, pengasuh pondok pesantren amanatul ummah, Prof. Dr. K.H. Asep Saefudin Chalim, M.Ag., dan TGB Dr. H.M. Zainul Majdi, Lc., M.A., Wakil Komisaris Utama BSI, yang juga Ketua Umum OIAA Indonesia.
Ketua Umum OIAA Jawa Timur, H. Muhammad al-Barra, Lc., M. Hum., yang juga wakil Bupati Mojokerto pada forum tersebut diantaranya menyampaikan bahwa alumni al-Azhar tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Dan, mereka juga siap berdakwah untuk kemaslahan umat dan bangsa sesuai dengan profesi masing-masing. Ada yang menjadi dosen, pengasuh pesantren, politisi, dan saudagar. Bagi mereka ini, hanya profesi, sedangkan berdakwah adalah bagian dari nafas mereka.
TGB H. M. Zaenul Majdi, dalam sambutannya menyampaikan tiga hal, sebagaimana sering disampaikan oleh Grand Syech Al-Azhar, apa itu? Pertama, Moderasi beragama. Di manapun dan kapanpun kalian di Indonesia hendaknya tetap mendakwahkan Islam Moderat dan berpegang pada manhaj ahlus sunnah wal jama’ah. Cukup kami, bangsa Arab yang merasakan pahitnya konflik saudara. “Zaenul Majdi, menirukan pesan grand sech al-Azhar”.
Kedua, terbuka pada semua golongan. Dalam beragama, hendaknya kalian mengembangkan sikap terbuka, bersahabat, dan bekerjasama dengan semua golongan. Moderasi beragama perlu ditopang dengan sikap terbuka. Bahkan, grand syech telah mencontohkan kepada umat Islam beberapa waktu lalu dengan saling berkunjung ke Vatikan dan al-Azhar, serta menandatangani nota kesepahaman bersama (MoU) persaudaraan antar manusia.
Ketiga, menguatkan perhatian dan keberpihakan kepada kelompok paling miskin/rentan. Sikap ini adalah utama sebagai perwujudan dari rasa bertanggungjawab terhadap keummatan dan kebangsaan. Pada saat ini, terutama perhatian hendaknya diutamakan kepada mereka yang banyak terdampak secara ekonomi dari pandemic covid 19. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh para alumni al-Azhar, di tempatnya masing-masing untuk kemaslahatan umat dan masyarakat Indonesia.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada kesempatan tersebut lebih banyak mengajak kepada masyarakat Jawa Timur untuk memperbanyak berdoa dan bershalawat untuk Nabi Muhammad saw, terutama dalam menghadapi pandemic covid-19. Beliau menandaskan bahwa kondisi Jawa Timur saat ini pandemic-nya sudah melandai, dan kehidupan masyarakat telah berangsur normal. Di akhir sambutan pembukaan pelantikan dan seminar nasional tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa apabila OIAAI ada kegiatan berskala Nasional, maka Jawa Timur siap menjadi tuan rumah. #Nur Kholis.