Kontribusi Pemikiran dan Peradaban Islam terhadap Barat

teradesa.com. Pemikiran dan peradaban tidak dapat dimonopoli oleh kelompok, negara-bangsa tertentu. Perkembangan keduanya disebabkan oleh berkembangnya pemikiran dan peradaban sebelumnya. Bertemunya pemikiran dan peradaban satu dengan pemikiran dan peradaban negara-bangsa lainnya dapat menghasilkan pemikiran dan peradaban baru. Dengan demikian, pemikiran dan peradaban yang beragam merupakan persenyawaan. Ketika senyawa satu dengan senyawa-senyawa lainnya bertemu, maka dapat melahirkan bentuk baru pemikiran dan peradaban.

Secara historis, asumsi ini dapat dibenarkan. Misalnya berkembangnya pemikiran dan peradaban Islam pada masa klasik (650-1250 M) sesungguhnya karena sumbangan pemikiran para filosof Yunai. Pemikiran filosof Yunani yang berpengaruh terhadap pemikiran filsafat Islam, diantaranya adalah Sokrates, Plato, Aristoteles, dan lain-lain. Pemikiran filosof inilah yang kemudian melahirkan pemikir dan filosof Islam, seperti; al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, ibnu Tufail, Ibnu Bajah, al-Ghozali, Ibnu Rusyd, dan lain-lain.

Perkembangan pemikiran dan filsafat Islam bermula dari usaha penterjemahan buku-buku dari bahasa Yunani kedalam bahasa Arab di era Daulah Abbasiyah, Daulah Umaiyah, dan terus berlangsung sampai Daulah Ustmaniyah, Bani Aglabiyah, dan Bani Fatimiyah. Usaha penterjemahan, penerbitan, pembuatan ruang-ruang diskusi dan/atau Perguruan Tinggi di pertengahan Daulah Abbasiyah menjadi tonggak penting berkembangnya pemikiran dan peradaban Islam.

Islam memiliki kontribusi terhadap perkembangan pemikiran dan peradaban Barat. Memang, para pakar berbeda pendapat tentang kapan dan siapa sebenarnya orang Barat yang pertama kali mempelajari pemikiran dan peradaban Islam.  Pertama, sebagian menyatakan bahwa hal tersebut terjadi pada perang Mut’ah (8 H), kemudian perang Tabuk (9 H), inilah saat terjadi kontak pertama antara Islam dengan Romawi. Kedua, menyatakan bahwa hal tersebut terjadi ketika perang antara Muslimin dengan Nasrani di Andalusia (Spanyol), terutama  setelah  Raja  Alphonsen  IV  menguasai Toledo  pada  tahun  488  H  (1085  M).  Ketiga, sebagian berpendapat terjadi saat Barat mulai terdesak oleh ekspnasi Islam, yaitu setelah jatuhnya Istambul pada 857 H/1453 M.

Erbert de Oraliac (938-1003 M), Adelard of Bath (107-1135 M), Pierre Le Venerable (1094-1156 M), dan Gerard de Gremona (1114-1187 M) sebenarnya pernah tinggal di Andalus dan mempelajari pemikiran dan peradaban islam. Sepulang dari Andalus (yang waktu itu masih dikuasai Islam), mereka menyebarkan ilmunya ke daratan Eropa. Mereka tercatat  sebagai  orang-orang  pertama di Eropa  yang pernah  melakukan  kajian  tentang  ilmu-ilmu  keislaman,  kemudian  mengembangkannya lebih lanjut, sehingga mereka mulai bangkit dari ketertinggalannya dalam berbagai bidang.

Perkembangan pemikiran dan peradaban Barat dimulai dengan kesadaran baru. Suatu kesadaran dari generasi muda di Italia, yaitu keinginan untuk memisahkan antara ajaran dogma Kristen dengan ilmu pengetahuan. Inilah yang kemudian disebut sebagai Renaisans. Kesadaran demikian dapat dikatakan bahwa pemikiran dan peradaban Barat lahir karena terjadi kontak dengan pemikiran Islam. Islam telah menguasai sebagian negara-negara Eropa sejak tahun 711 M s.d 1.140 M. Diantaranya adalah negara Spanyol, Portugal, Sardinia, Sisilia, Malta, Perancis dan Italia.

Terdapat dua model paradigma perkembangan negara-bangsa, dan pemikiran-ilmu pengetahuan. Pertama, perkembangan pengetahuan dan pemikiran Islam menyatu secara integartif antara Islam dengan ilmu pengetahuan. Inilah, yang kemudian melahirkan kesadaran kebertuhanan. Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran di Barat berkembang karena mereka telah memisahkannya dengan ajaran dogma agama Kristen Katholik. Inilah yang kemudian melahirkan dikotomi agama dan ilmu pengetahuan. Ujung-ujungnya perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Barat menghasilkan split personality. #Nur Kholis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top