Memilih Bisnis Berbasis 3A

teradesa.com. Sering kita mendengar ungkapan, “man jadda wa jada”, siapa yang sungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan. Kesungguhan (intention) merupakan manifestasi dari niat/maksud untuk mencapai sesuatu secara tersadari. Niat dan kesadaran untuk mencapai suatu tujuan/maksud tanpa kerja keras dan disiplin maka tidak akan mungkin dapat direalisasikan. Oleh karena itu, niat, kesadaran, dan kerja keras merupakan satu kesatuan yang seharusnya tidak terpisahkan.

Tujuan dari suatu tindakan akan lebih baik jika tidak hanya untuk mendapatkan sesuatu yang hanya bermanfaat bagi diri sendiri saja. Misalnya, dalam bermu’amalah jangan hanya untuk mencari keuntungan (profit) untuk diri sendiri. Bahkan sering kita mendapati seseorang yang bersikap “memaksa” agar selalu profit. Kita boleh memaksa sesuatu tindakan untuk orang lain, jika kemanfaatannya 3A.

Apa itu 3A? Pertama; Allah dan Rasul. Kedua; Anak dan keluarga, dan ketiga; amal jariyah. Suatu bisnis yang dijalankan seseorang apabila berdampak pada meningkatnya ketaatan dan kedekatannya terhadap Allah dan Rasul adalah bisnis yang inshaallah diridloi-Nya. Imannya makin bertambah, ketaatan menjalakan sunnah-sunnah Rasul makin inten—itulah bisnis barokah.

Kesejahteraan keluarga makin meningkat, itulah bisnis yang didambakan setiap orang. Bisnis adalah bagian dari ikhtiar yang niscaya bagi semua orang, meskipun rizki sudah ada yang menjamin. Selain itu, janganlah berbisnis yang _malah_ menghancurkan keutuhan dan keharmonisan keluarga. Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah bisnis diniati sebagai ibadah yang berdampak amal jariyah.

Terdapat suatu bisnis/mu’amalah yang didalamnya mengandung aspek pembelajaran dan bertambahnya ilmu. Oleh karena itu, peran pendamping/mentor sangat diperlukan. Semakin banyak yang mendapatkan manfaat, baik kesejahteraan, kesehatan, maupun ilmu maka mentor/pendamping akan mendapatkan reward dunia (profit) dan pahala amal jariyah (reward akhirat).

Bisnis yang mengedepankan 3A merupakan bagian dari dakwah dengan pendekatan peningkatakan kesejatahteraan dan ketaatan kepada Allah. Rasul mencontohkan selalu menekankan bahwa hendaknya setiap muslim sungguh-sungguh dalam bekerja, jujur dan disiplin. Disinilah, tidak ada salahnya jika seseorang yang memiliki suatu ilmu dan kepakaran dalam suatu bidang bisnis tertentu perlu men-share kepada saudara dan teman temannya. Nur Kholis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top