Menikmati akhir pekan di Vihara Bodhigiri

teradesa.com. Hi guys, menemani weekend kalian yuk berpetualangan di wilayah Blitar bagian timur, tepatnya di sekitar Desa Tegalasri Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Yang menarik di desa ini adalah berdirinya tempat ibadah dari lima agama. Masyarakat hidup rukun dan saling membantu selama bertahun-tahun.

Desa ini sangat teduh, karena diapit oleh dua sungai di samping timur dan barat desa. Air terus mengalir dari pusat pegunungan air terjun sirah kencong. Oh ya, jika kalian berkunjung ke air terjun sirah kencong, maka kalian akan dimanjakan oleh kebun teh yang sangat indah dan menawan juga lho.

Daerah ini memang menyimpan banyak potensi, yaitu; potensi keindahan alam, juga potensi kerukunan yang terjalin diantara anggota masyarakat yang berbeda agama. Selain kerukunan masyarakat desa Tegalasri, jika kalian terus menyusuri area desa ke arah timur, maka kalian akan sampai desa Balerejo.

Wah, pasti kalian ga mau buru-buru pulang saat sampai di desa Balerejo. Karena selain indah, asri dan penduduk yang ramah, di sini terdapat bangunan Vihara Bodhigiri Balerejo yang sangat indah dan megah.

Vihara Bodhigiri Balereja merupakan tempat ibadah umat Budha yang terbesar di Asia. Sebelum masuk area vihara, penulis sempatkan menikmati teh hangat sirah kencong di warung sebelah vihara. Disebelah saya ada pak Kasim, dia menuturkan, “vihara bodhigiri Balerejo ini terbesar di Asia, dibangun dibukit dengan ketinggian 550m dari permukaan laut. Luas bangunannya 60.000 m2”.

Tepat jam 13.00 wib, saya masuk ke area dalam Vihara, woow keren abis. Dari kejauhan tampak gunung Kawi, disebelah utara Vihara. Dijamin ga nyesel dech jika kalian ke sini, banyak spot-spot indah yang dapat digunakan untuk berpose seperti model dadakan, wkwkwkwk.

Vihara Bodhigiri Balereja, selain digunakan untuk ritual ibadah, bermeditasi, juga digunakan untuk kegiatan sosial-kemasyarakatan, misalnya kalian boleh lho prewed di sini. Jika ingin mendapatkan informasi dan mengeksplor tempat ini secara detail, kalian akan ditemani pemandu.

Pertama masuk dari pintu sebelah selatan, tampak bangunan balai kesempurnaan, tempat ini merupakan ruang untuk latihan meditasi tingkat awal. Di depannya terdapat area melingkar, berada di daerah paling tinggi, merupakan tempat diskusi umum.

Berlanjut ke utara, terdapat bangunan rumah-rumah kecil indah. Rumah-rumah ini digunakan untuk menginap bagi mereka yang mengikuti latihan meditasi. Di belakang rumah, agak menurun terdapat sekitar 20 tempat meditasi berbentuk gazebo yang asri.

Perjalanan diteruskan ke sebelah timur, tidak kalah menakjubkan, terdapat blok-blok yang banyak. Menurut pemandu, pak Gianto, blok-blok tersebut dipakai menyimpan abu mayat.

Nah, semakin ke belakang kalian tampak jajaran relief dan goa. Terdapat lima relief yang menggambarkan kehidupan saat ini, yaitu kewajiban berbuat baik dan bersedekah kepada siapapun, tidak memandang asal suku, agama, ras, bahasa, dan bangsa.

Selain itu, ada tiga gua yang didalamnya terdapat relief yang berbeda-beda. Gua ini dipakai untuk meditasi juga lho. Menurut pak Gianto bahwa filosofi gua ini adalah menggambarkan kematian. Dan, juga terdapat relief yang menggambarkan kehidupan setelah mati, yaitu kehidupan di syurga.

Nah, pasti kalian penasaran kan? Oke…sampai ketemu di kebun teh dan air terjun sirah kencong ya. Dan, bercengkrama bersama teman terkasih dan kesederhanaan masyarakat sekitar setempat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top