teradesa.com. Semua kehidupan pada akhirnya akan mencapai puncak kematangan sebelum memasuki fase layu dan berakhir. Siklus ini merupakan bagian dari hukum alam (sunnatullah) yang niscaya. Segala sesuatu yang hidup mengalami pertumbuhan, puncak, dan kemunduran. Begitu halnya dengan manusia, masa puncak tersebut bisa diartikan sebagai momen kesempurnaan, baik dalam fisik, pengetahuan, maupun kebijaksanaan sebelum akhirnya memasuki masa penurunan.
Makna hidup yang sejati adalah terletak pada seberapa besar manfaat yang dapat diberikan kepada orang dan/atau makhluk lainnya. Kehidupan yang dipenuhi dengan kebiasaan berbagi dan memberi akan lebih berarti dibandingkan dengan hidup yang hanya berpusat pada diri sendiri (self-centered). Memberi manfaat adalah bentuk kesadaran pemaknaan dan realisasi dari konsep teodese yang diajarkan agama.
Dalam sunnatullah, segala sesuatu yang ada di alam semesta diciptakan untuk saling melengkapi, memberi dan menerima. Tumbuh-tumbuhan menyediakan oksigen dan makanan bagi hewan, sementara hewan menyediakan protein bagi manusia dan makhluk lainnya. Organisme-organisme kecil didalam tanah bahkan bermanfaat dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Setiap makhluk memiliki fungsi dan peran yang saling mendukung.
Manusia, sebagai makhluk yang memiliki akal dan hati, diberi amanah untuk menjalankan peran yang lebih besar dalam menjaga keberlangsungan kehidupan (fungsi kekhalifahan). Dengan kemampuan untuk berpikir dan merenung, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan dan memberikan kontribusi bagi lingkungan serta sesama makhluk. Menjadi bermanfaat bagi orang lain adalah bagian dari makna kesejatian hidup manusia.
Perjalanan hidup seseorang tidak hanya diukur dari seberapa lama ia hidup, tetapi dari seberapa besar ia mampu memberi dampak yang positif bagi sekitarnya. Hidup yang bermakna adalah hidup yang dapat dirasakan manfaatnya oleh orang lain, layaknya tumbuhan dan hewan yang selalu memberi kehidupan bagi makhluk lain. Begitulah keseimbangan yang telah ditetapkan dalam sunnatullah.
Wadah yang kita miliki, seperti; rumah, kendaraan, lembaga, atau organisasi adalah tempat pengabdian di mana seseorang dapat mengembangkan potensi diri. Setiap wadah ini memberikan ruang untuk pertumbuhan, baik secara pribadi maupun sosial. Dalam wadah ini, seseorang saling belajar dan berbagi, mengasah kemampuan dan karakter secara bersama-sama. Namun, wadah-wadah tersebut tidak lebih dari sekedar alat untuk mencapai sesuatu yang lebih besar, yakni keridloan-Nya.
Mencapai puncak keinginan, harapan, dan cita-cita dalam wadah, di mana seseorang bernaung haruslah dilakukan dengan cara-cara yang ber-etika. Setiap tindakan seseorang hendaknya dalam wadah tersebut hendaknya memperhatikan norma agama dan norma sosialnya. Menghormati batas-batas yang ditetapkan dalam norma, etika dan moralitas adalah dasar agar pencapaian seseorang membawa keberkahan bagi semua pihak.
Jika seseorang selalu mengabaikan norma dan aturan yang baik hanya demi untuk mencapai tujuan pribadi, maka seseorang akan menyakiti orang lain di sekitarnya. Meniadakan kepentingan orang lain demi kepentingan pribadi dalam wadah yang ada, hanya akan menciptakan ketidakharmonisan dalam wadah yang ada. Perlu dipahami bahwa kesuksesan yang diraih oleh seseorang dengan cara merugikan orang lain tidak akan memberikan kebahagiaan yang hakiki.
Wadah yang sehat adalah wadah yang selalu mengajarkan untuk saling menghargai keberagaman kepentingan dan kebutuhan setiap anggotanya. Didalam wadah tersebut, seseorang dapat berkembang bersama-sama, saling mendukung dan menghormati. Sebuah organisasi atau lembaga yang mengedepankan kerja sama dan penghargaan terhadap perbedaan akan menjadi tempat di mana setiap individu merasa dihargai dan diberdayakan.
Oleh karena itu, dalam setiap wadah yang ditempati seseorang, hendaknya dapat memungkinkan setiap orang bisa menjaga keseimbangan antara mencapai tujuan pribadi dan memperhatikan kepentingan orang lain. Pengabdian yang dilakukan dengan kesadaran demikian ini, inshaallah akan membawa manfaat bagi lainnya. Toh, pada akhirnya wadah yang baik adalah tempat di mana semua orang yang terlibat didalamnya dapat tumbuh bersama, berbagi, dan mewujudkan cita-cita dengan cara yang baik. Catatan Mbahe.