teradesa.com. Tegalrejo adalah salah satu Desa di Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Desa ini memiliki luas wilayah 216 hektar. Jumlah penduduknya adalah 4.914 jiwa, terdiri dari 2.459 laki-laki dan 2.455 perempuan. Jumlah kepala keluarga 1.526 jiwa. Asal usul nama Desa Tegalrejo adalah ketika terjadi perlawanan tentara Pangeran Diponegoro mulai terdesak dari prajurit Kolonial Belanda. Salah satu prajurit Diponegoro melarikan diri ke tempat ini, yakni Rojomenggolo. Rejomenggolo inilah yang kemudian memberi nama tempat ini dengan Tegalrejo.
Salah satu potensi di Desa Tegalrejo adalah banyak dari masyarakatnya yang beternak ayam petelur. Potensi desa adalah segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki desa sebagai modal dasar yang perlu dikelola dan dikembangkan bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Sumber daya alam merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung pembangunan dan perkembangan desa.
Kegiatan beternak merupakan usaha mengembakbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Kegiatan beternak dibagi menjadi tiga, yaitu, peternakan hewan kecil (kelinci, kambing, domba, babi, dan sebagainya), peternakan hewan besar (sapi, kuda, kerbau), peternakan hewan ungags (angsa, bebek, burung puyuh, ayam, itik,
Beberapa manfaat yang didapat dari hasil berternak adalah; Pertama. Sebagai sumber pangan manusia terutama protein hewani yang tidak dapat digantikan oleh tumbuhan. Kedua, kegiatan ternak akan menjaga populasi hewan dengan tidak memburu yang dialam bebas, sehingga populasi hewan alam liar terlindungi. Ketiga, menjaga keseimbangan alam. Dan, Keempat, sebagai alat transportasi seperti binatang ternak kuda.
Di desa-ku rata-rata masyarakatnya memiliki usaha peternakan unggas. Misalnya ternak ayam, ternak bebek, ternak burung puyuh, dan ternak angsa. Bahkan dalam usaha peternakaan tersebut, mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Tidak hanya ada 1 atau 2 pekerja, tapi banyak sampai tak terhitung. Sudah lama warga desaku menjalankan bisnis peternakan.
Peternakan ayam menjadi salah satu usaha masyarakat sekitar desa saya. Ayam adalah hewan ternak yang paling sering kita jumpai hampir di setiap wilayah. Ayam bisa dimanfaatkan seluruhnya, mulai dari kepala sampai kaki. Bulu ayam dimanfaat untuk membuat kemonceng. Daging dan telurnya digunakan sebagai bahan makanan masyarakat, dan bisa dibilang semua orang selalu membutuhkannya.
Apalagi masyarakat desa sering mengadakan berbagai acara seperti kenduri, pesta pernikahan, pesta kelahiran, reuni, apalagi saat memasuki hari-hari besar keagamaan, seperti; hari raya idul fitri, hari raya idul adha, acara keluarga, dan lain sebaginya.
Ada juga yang menggunakan daging dan telur ayam sebagai bisnis olahan makanan. Misalnya warung-warung, rumah makan, restauran dan cafe-cafe. Bahkan kotoran ayam juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Ayam menjadi hewan favorit bagi peternak, karena ayam membutuhkan perawatan yang sangat mudah, murah dan efisien.
Ayam tidak terlalu banyak memerlukan perlakuan yang khusus dan biaya yang mahal. Contohnya kandang ayam sangat mudah dibuat. Untuk beternak ayam juga bisa dilakukan secara gratis di alam bebas. Caranya ayam dilepaskan kemudian mereka mencari makanannya sendiri, dan pada saat sore menjelang malam ayam akan pulang ke kandangnya sendiri.
Banyak warga sekitar yang berani memulai usaha ternak ayam. Biasanya 1 orang di desaku memiliki beberapa kandang ayam. Setiap kandangnya berisi ribuan ayam. Untuk pekerjanya juga dari berbagai kalangan usia. Bagian-bagian kerjanya meliputi pengaduk pakan ayam, memberi pakan ayam sekaligus mengambil telur telur ayam, dan bagian packing. Bagian packing biasanya mengirimkan telur ke daerah diluar Jawa Timur. Jadi peternakan ayam di desaku bisa membangun perekonomian masyarakat sekitar, karena banyak membutuhkan tenaga kerja.
Ingat ya, perlu hati-hati, beberapa kelemahn dari ternak ayam. Seperti yang sering terjadi yaitu ketika ayam-ayam terkena penyakit, sehingga banyak ayam yang mati. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang sering menyerang ayam dan bisa merugikan peternak ayam.
Beberapa kemungkinan resiko beternak ayam. Pertama, penyakit tetelo, ayam yang terserang tetelo akan menunjukan gejala pernafasan, gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh serta kepala dan leher terpuntir. Penyakit ini sangat mudah penularannya. Kedua, infeksi bronchitis, penyakit ini menyerang saluran pernafasan dan menyerang seluruh umur ayam. Penyakit ini belum ada pengobatannya, tapi bisa mencegahnya dengan melakuan vaksinasi. Ketiga, pullorum, ayam yang terserang penyakit ini biasanya akan mengeluarkan kotoran putih menyerupai pasta. Bisa menyebabkan ayam kesulitan bernafas dan bisa menyebabkan mati mendadak.
Dari penjabaran diatas menurut saya beternak ayam di desa merupakan suatu pilihan yang tepat. Apalagi di dataran rendah sangat strategis untuk memulai usaha beternak ayam. Usaha ini juga memberi banyak keuntungan bagi seluruh masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja. #Ambar Nurma