Kaburnya Citraga

teradesa.com. Aku ikhlas menerima semua ini. Aku tidak sedih, aku tidak marah, dan aku terbiasa hidup apa adanya. Apakah aku sedih hanya karena makan sekali dalam sehari? Tidak. Apakah aku marah karena mereka selalu menyakitiku? Tidak. Nyatanya, aku sudah memaafkan dan membebaskan bu Fransisca. Aku juga tidak butuh Bu Fransisca berbalik baik hati kepadaku. Dia…

Read More

Ulah Citraga

teradesa.com. Tiba-tiba dia datang dengan muka muram. Langsung duduk di kamar tamu, tanpa permisi. Kakinya ditekuk di atas kursi tua beralaskan penjalin. Dengan suara agak keras meminta dibuatkan teh hangat. Tanpa pikir panjang, langsung kubuatkan teh hangat. Untung masih ada cam-cam-an teh kemarin sore. “Min, buatkan teh anget ya”. Pinta lek Anam dengan agak memaksa….

Read More
Back To Top