teradesa.com. Ingat ya shobat, meskipun hari ini adalah tanggal merah hari libur Nasional untuk memperingatan Maulid Nabi Muhammad SAW, namun jangan sampai kliru bahwa Rasulullah SAW lahirnya tetap pada tanggal 12 Rabiul Awal lo, bukan ikutan geser 1 hari menjadi 13 Rabiul Awal seperti hari libur Nasional yang telah diundur sehari oleh Bapak Menteri ya hehehe.
Maulid Nabi merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari Senin, 12 Rabiul Awal “tahun Gajah” 570 M. Peringatan ini dilakukan oleh masyarakat sebagai wujud rasa kegembiraan dan syukur atas lahirnya Baginda Rasul yang membawa ajaran Islam sehingga menjadi penerang seluruh alam sampai akhir jaman, Subhanallah.
Banyak kegiatan yang biasa dilakukan oleh sekelompok masyarakat mulai dari jamaah yasinan, lingkungan mushola atau masjid, TPQ, Madrastah Diniyah sampai berbagai organisasi tingkat Provinsi untuk merayakan hari Maulid Nabi.
Setiap daerah memiliki cara yang unik atau khas untuk merayaan Mauludan. Tradisi ini sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat jaman dahulu dan dipertahankan hingga saat ini.
Kegiatan Mauludan dimasyarakat seperti genduri lingkungan, pawai obor untuk anak-anak TPA, ada yang mengadakan berbagai perlombaan, sholawatan, ada tradisi Ketuwin atau weh-wehan di Kendal Jawa Tengah, Grebeg Maulid, Ngedus Gong Mbah Kyai Pradah di Lodoyo Jawa Timur dan masih banyak lagi kegiatan unik lainnya.
Gus Dur telah berpesan “Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa adanya perbedaan.” Apapun tradisinya tidak menjadi persoalan. Esensi dari peringatan Maulid ini semoga kita bisa memetik hikmahnya. Kita bisa menjadi pribadi yang semakin meningkat kualitas bersholawatnya. Bertambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW dengan senantiasa meneladani sikap dan perilaku Rasulullah SAW. #Niqo